Dari secangkir kopi yang ia hirup pagi itu di puncak Buntu Kepa, GEMA memulai perjalanannya menemukan kisah kisah menarik Kopi Mamasa dari desa Tondok Bakaru hingga desa Matande. Pertemuannya dengan pak Yakob Tato membukakan pengetahuan tentang kualitas kopi Mamasa yang mampu memenuhi pangsa pasar ekspor.
Selain kopi yang diolah secara modern, Gema masih menemukan pengolahan kopi yang dikerjakan secara tradisional oleh ibu-ibu di perkampungan. Gema bahagia sekali mendapatkan kesempatan menanam bibit kopi di kebun desa.
Di akhir perjalanannya, di pesisir Polewali yang indah, Selain mengunjungi gudang pengolahan kopi Koperasi Produsen Petani Kopi Kampoeng, Gema bertemu dengan barista remaja bernama Alldrik yang bercita-cita menjadi pengusaha kopi Mamasa dan meneruskan legacy kualitas kopi Mamasa.


Twitter: @eagle_awards
Facebook Page: eagle_awards
Instagram: @eagle_awards
Website: www.eagleinstitute.id