#porsema #filmdokumenter #kudus
Sinopsis:
Nazwa adalah salah seorang murid di MTs Mu’allimat NU Kudus, salah satu
madrasah khusus putri yang ada di Kudus. Selain sebagai murid dia juga sebagai santri
pondok pesantren khusus putri pada madrasah tersebut. Setiap hari Nazwa mengawali
harinya dengan sholat shubuh berjamaah dan setelah bersiap sekolah dia berpamitan
dengan Ibu Nyai pengasuh pondok pesantren tersebut. Meski lelah, Nazwa tidak
berkeluh kesah setiap bersepeda ke sekolah, apapun rintangannya dia lalui dengan
sabar dan semangat.
Saat di sekolah, seperti murid pada umumnya, Nazwa mengikuti pelajaran bersama
teman-temannya. Namun ada yang berbeda, di madrasah tersebut setiap hari
mengamalkan amalan nahdliyah dengan jadwal sebagai berikut:
 Sabtu : Al-barjanji
 Ahad : Tahlil
 Senin : Istighosyah
 Selasa : Manaqib
 Rabu : Tadarus Qur’an
 Kamis : Khotmil Qur’an
dan petugasnya bergantian atau bergiliran setiap kelas.
Sepulang sekolah Nazwa beristirahat sebentar sebelum akhirnya melanjutkan
kegiatan seperti madin [ngaji kitab kuning], sholat maghrib dan isya’ berjamaah,
pembacaan al barjanji kemudian tidur. Tak lupa setiap Jumu’ah pagi dia merutinkan
ziarah ke makan pengurus madrasah dengan berwasilah membaca tahlil.
Begitulah keseharian Nazwa sebagai murid sekaligus santri madrasah
tsanawiyah, dia berharap kelak akan menjadi pribadi yg senantiasa mengamalkan
amalan-amalan nahdliyah seperti para kyai dan alim ulama’.