Alasan Terkuat Megawati Soekarnoputri Dilantik Jadi Presiden Ke-5, Bahagia Diatas Pemakzulan Gus Dur
Tribunnews Tribunnews
13.1M subscribers
309,645 views
1.2K

 Published On Jul 22, 2023

TRIBUN-VIDEO.COM - Diah Permata Setyawati Megawati Soekarnoputri pernah menduduki posisi puncak kursi RI-1.

Megawati adalah satu-satunya perempuan yang pernah menjadi presiden dalam sejarah Indonesia sampai saat ini.

Pelantikan Megawati sebagai Presiden RI ke-5 tak lepas dari sosok Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Mega saat itu tak bisa leluasa merayakan pelantikannya karena pemakzulan Gus Dur yang dilakukan MPR.

Ada sederet alasan mengapa pada 23 Juli 2001 MPR memilih Megawati sebagai presiden setelah melengserkan Gus Dur.

Saat itu, pemilihan presiden belum seperti sekarang yang dipilih langsung oleh masyarakat.

Putri Soekarno tersebut saat itu menjabat sebagai wakil Presiden dari Gus Dur, tapi kemudian dipilih oleh MPR menduduki kursi RI-1.

Sebenarnya Megawati memiliki hubungan benci-cinta dengan Gus Dur.

Pada Pemilu 1999, Megawati Soekarnoputri sempat gagal menjadi presiden.

Padahal, saat itu PDIP menjadi partai pemenang pemilu setelah meraih sekitar 36 juta suara atau hampir 34 persen.

Poros Tengah ini memilih Gus Dur sebagai presiden yang kemudian mengalahkan Megawati.

Gus Dur meraih 373 suara, sementara Megawati 313 suara.

Pada tahun 2001, Megawati mulai menjauhkan diri dari Gus Dur ketika Sidang Istimewa MPR mendekat dan prospeknya menjadi presiden meningkat.

Meski menolak berkomentar secara spesifik, dia menunjukkan tanda-tanda mempersiapkan diri, mengadakan pertemuan dengan para pemimpin partai sehari sebelum Sidang Istimewa dimulai.

Seiring dengan perjalanan waktu, tahun 2001 sebagian pemimpin Islam sudah dapat mendukung Megawati sebagai presiden bila KH Abdurrahman Wahid berhalangan tetap.

Situasi politik juga saat itu tengah bergejolak.

Tepat pada 23 Juli 2001 MPR melantik Megawati Soekarnoputri menjadi presiden setelah memakzulan Gus Dur.

Suasana politik yang mewarnai pelantikan Megawati kala itu memang tak elok untuk dirayakan dengan penuh kegembiraan.

Di Istana Negara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang dilengserkan MPR tengah meradang.

Ia tidak menerima keputusan MPR yang mencabut mandatnya sebagai presiden.

Relasi personal para tokoh reformasi memanas.

Hubungan baik Gus Dur dan Megawati meruncing.

Hal ini yang membuat pelantikan Megawati berlangsung dalam sunyi.

Pemerintahan Gus Dur dikenal penuh dengan kontroversi.

Salah satunya, Gus Dur sempat mengeluarkan dekrit pembubaran DPR.

Namun Mahkamah Agung memutuskan dekrit yang dikeluarkan Gus Dur bertentangan dengan hukum.

Gus Dur juga sempat menyebut DPR seperti taman kanak-kanak.

Hal ini memicu kemarahan DPR sehingga terjadi perseteruan hebat dengan Gus Dur hingga berakhir pelengseran jabatan.

Megawati dilantik dan diambil sumpahnya menjadi Presiden di Gedung DPR MPR, Senin (23/7/2001) petang.

Megawati diangkat sebagai presiden berdasarkan Ketetapan MPR No III/MPR/2001 menggantikan Gus Dur.

Masa jabatan Mega terhitung sejak pengucapan sumpah dan janji hingga habis sisa masa jabatan yakni pada 2004.

Tidak ada perayaan khusus dari pendukungnya ketika Megawati naik ke tampuk kekuasaan tertinggi negeri.

Di kantor DPP PDIP saat itu tak ada kegiatan apapun. Begitu juga di posko-posko PDIP lainnya.

Pendukung hanya mengikuti Sidang Istimewa MPR dari siaran televisi atau radio.

Hamzah Haz yang semula menolak Megawati hanya bisa diam saat MPR memilihnya mendampingi Megawati sebagai wakil presiden.

Warisan terbesar Megawati adalah menghancurkan mitos bahwa perempuan tak boleh dan tak layak menjadi pemimpin apalagi menjadi presiden.

Sementara itu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat membeberkan sebenarnya dia pernah hendak mewakili Megawati.

SBY akui pernah mengalami kekalahan dalam pemilihan Wakil Presiden RI pada 2001 untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri.

Saat itu SBY berhadapan dengan kontestan lain, di antaranya Hamzah Haz, Akbar Tandjung, Siswono Yudo Husodo, dan Agum Gumelar.

SBY lolos pada putaran pertama, namun kalah pada putaran kedua.

Saat itu, SBY mengungkapkan tim suksesnya merasakan kesedihan dan tidak bisa menerima.

Mengingat saat itu, polling memfavoritkan SBY sebagai pemenang.

Namun akhirnya Hamzah Haz yang dipilih MPR untuk mendampingi Megawati.

Setelah mengakui kekalahannya, SBY mengaku merasakan ketenangan serta dapat berdamai dengan diri sendiri.(*)


VO: Saradita
VP: Ika Vidya

#megawati #megawatisoekarnoputri #presidenri #presidenindonesia #gusdur #abdurrahmanwahid

show more

Share/Embed