Menanti kelahiran seorang anak membuat banyak pasangan suami istri menjalani hidup berbinar. Seperti sebuah pendakian bersama menyongsong fajar di puncak gunung.

Tak dinyana, fajar tak kunjung terlihat, pelita padam sebelum menyala. Sang bayi tak hadir dengan tangis pertama di dunia justru diganti tangis kedua orang tua. Dia lahir tanpa nafas sebab gugur sejak dari rahim ibunya.

Ini bukan sebab sang ibu yang menyerah kalah untuk nyawa sang anak. Bukan pula karena Sang Ayah yang lalai. Tidak juga sebab kakek nenek tiada upaya, tapi karena terenggut oleh prosedur layanan kesehatan.

Lagu ini saya persembahkan untuk Ibu yg kehilangan jabang bayinya, untuk Ibu dan keluarga yang kalah karena sebuah keadaan di luar kuasa mereka.

Di lagu saya berkolaborasi bareng Aik.. yang akan di tayangkan besok jam 11.00 wita di (youtube) link bio @bobbybikul

Terimakasih tak terhingga untuk kawan yg sudah bantu dan mensuport hingga lagu ini terwujud..

Lagu/Lyric : Bobby Kool
Guitar additional : @wis_bali
Celo : @fendy_rizk
Talent: @mmmorrs @meraldass dan Neoma

Directed by @erickest
mixing : Yony
Location : Jango Pramartha
Thanks : @cettaguitar, @jagiradvertising @gendovara @andyhope10 @yennyprayogo


Padam


Malaikatku sayang
Waktu t’rus berjalan
Tubuhmu tlah berubah
Hati mu tak lagi gundah

Dan sepi kita sirna
Kan hadir ciptaannya
Malaikat kecil kita
Kita besarkan bersama


Ingin hadirnya disini
Ingin... ingin..


Terlelap ku di dalam doa
Terpantul sinar bahagia
Harapanku tuk menjadi satu dan selamanya..
Tlah padam di renggut nestapa
Padam padam...

Hey..
Kita kan slalu bersama
Walau di alam berbeda
Nafas mu tak kan ku lupa
Perih ini kan kubalas

Kita kan slalu bahagia
Cukup sudah air mata
Itulah gelapnya dunia
Ku melawan






for bussiness hit us on email [email protected]
instagram account :   / bobbybikul