SEJARAH BERDIRINYA BANDUNG, Mengenal Sosok Tokoh Raden Puspa Manggala
Ahli Riwayat Ahli Riwayat
129K subscribers
3,928 views
81

 Published On Dec 5, 2023

Ngopi = Ngosongkeun Pikiran..! SEJARAH BERDIRINYA BANDUNG, Mengenal Sosok Tokoh Raden Puspa Manggala

Ngopi, Ngosongkeun Pikiran menbahas Sejarah Asal Usul Bandung yang sebelumnya Kabupaten atau Kota Bandung secara keseluruhan bernama Batu Layang.
Sejarah Daerah Kabupaten Bandung Khususnya banyak yang tidak mengetahui bahkan hanya sebagian kecil saja yang mengetahui Sejarah Asal Usil bandubg yang bernama Batu Layang.
Saat ini Batulayang hanyalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Desa Batulayang sendiri merupakan pemekaran dari Desa Bongas pada 1982. Nama Batulayang diambil dari nama salah satu umbul di wilayah Tatar Ukur pada abad XVII. Tatar Ukur, menurut Prof. Dr. A. Sobana H. M. A., adalah bagian Kerajaan Timbanganten yang merupakan vasal dari Kerajaan Sunda-Pajajaran. Ibu kota Kerajaan Timbanganten terletak di Tegalluar. Menurut naskah Sadjarah Bandung, Timbanganten diperintah secara turun-temurun oleh Prabu Pandan Ukur, Dipati Agung dan Dipati Ukur. Tatar Ukur menjadi wilayah yang penting ketika Dipati Ukur diangkat oleh Sultan Agung menjadi wedana (kepala) Bupati Priangan pada awal abad XVII, menggantikan kedudukan Rangga Gede, Bupati Sumedang. Sebagai syarat pengangkatannya, Dipati Ukur diperintahkan untuk menyerang kedudukan Belanda di Batavia
Untuk melaksanakan tugasnya Dipati Ukur dibantu sembilan umbul yang tediri dari: Ki Tumenggung Batulayang, Ki Demang Saunggatang, Ki Ngabehi Yudakarti dari Taraju, umbul Malangbong, umbul Medang Sasigar, umbul Cihaur Mananggel, umbul Kahuripan, umbul Sagaraherang dan umbul Ukur. Keterangan mengenai Batulayang sebagai salah satu dari sembilan umbul yang berada di bawah Tatar Ukur, dapat ditemukan dalam Ceritera Dipati Ukur versi Sukapura.

Jumlah pejabat Tatar Ukur yang berbeda dicatat dalam Ceritera Dipati Ukur versi Sumedang. Naskah berbahasa Jawa yang disimpan di Universitas Leiden, Belanda, mencatat total jumlah yang dijatuhi hukuman mati oleh sultan Mataram adalah 12 orang yang tediri dari: Dipati Ukur, Tumenggung Batulayang, Aria Gede, Ki Demang Gede, Demang Tisnajaya, Ngabehi Kahuripan, Demang Saunggatang, Nagabehi Yudakarti, Ngabehi Wirakartika, Ngabehi Cucuk, Ngabehi Heren Ngowo dan Rangga Gajah Palembang. Ada dua nama dalam daftar tersebut yang merupakan identitas yang sama yaitu Tumenggung Batulayang dan Rangga Gajah Palembang. Penjelasannya akan diuraikan di bagian lain dari tulisan ini. Sebagai akibat dari kekalahan Dipati Ukur, wilayah Tatar Ukur kemudian dibagikan oleh Sultan Mataram kepada pihak yang berjasa membantu memadamkan pemberontakan ini. Termasuk wilayah Batulayang yang dengan dua daerah lain yaitu Cihaur Manenggel dan Medang Sasigar diberikan kepada Ki Tumenggung Tanubaya. Sedangkan wilayah umbul Ukur, Kahuripan dan Sagaraherang diberikan kepada Tumenggung Wiraangun-angun. Tiga umbul wilayah Ukur yang tersisa yaitu Saunggatang, Taraju dan Malangbong dianugerahkan bagi Tumenggung Wiradadaha.
Demikianlah Sejarah Singkat Kabupaten Bandung dengan sejuta kisahnya tak luput dari beberapa Tokoh yang kini terlupakan.
semoga dengan adanya Kontent Sejarah ini bisa menanamkan kembali Nilai nilai Sejarah di tatar Pasundan untuk bisa lebih menghargai dan mengetahui akan perjuangan Tokoh Pahlawan kita terdahulu.



#makamkeramat #viral #Kuncen #jurukunci #napaktilas #melawanlupa #bandung #batulayang #Sejarah #budaya #Tokoh #pahlawan

show more

Share/Embed