Misteri Gua Selomangkleng Tempat Pertapaan Putri Kerajaan Kadhiri
UBK Kediri Channel UBK Kediri Channel
631 subscribers
473 views
8

 Published On Sep 9, 2024

#viral #vlog #explore #selebgram #kediri #jasmerah
Kediri di Provinsi Jawa Timur begitu lekat dengan sejarah masa lalu. Beberapa kerajaan pernah berdiri di sekitar tanah Kediri pada masa silam. Kerajaan masa lalu seperti Madjapahit,Tumapel atau Singosari, Pangdjalu atau Kediri, dan Koripan atau Kahuripan dahulu pernah berjaya di sekitar Kediri. Oleh karena itu, tidak heran jika cukup banyak ditemukan peninggalan sejarah masa lalu kerajaan-kerajaan tersebut. Salah satu peninggalan masa lalu di Kediri adalah sebuah gua bernama Selomangkleng. Gua yang dulunya merupakan tempat pertapaan Seorang Putri dari Raja Airlangga ini adalah peninggalan pada masa Kerajaan Kahuripan.
Gua Selomangkleng berada di Desa Pojok Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Jarak gua ini dari pusat Kota Kediri hanya sekitar enam kilometer ke sebelah barat dengan waktu tempuh kurang-lebih 20 menit saja.Relatif dekatnya jarak dan waktu tempuh membuat Gua Selomangkleng menjadi alternatif destinasi wisata bagi masyarakat Kediri atau mereka yang berlibur ke Kediri.Gua ini menyimpan sejarah yang bagian dimulai sebelum era Kerajaan Kadhiri, yakni pada masa Kerajaan Medang Kahuripan saat Raja Airlangga memerintah. Raja Airlangga memiliki putri bernama Isyana Sanggramawijaya Tunggadewi yang sebenarnya menjadi pewaris tahta Kerajaan Kahuripan dari perkawinannya dengan Putri Dharmawangsa Teguh.Namun Sanggramawijaya Tunggadewi lebih memilih menyepi di Gua Selomangkleng ini dan mengundurkan diri sebagai pewaris tahta Kerajaan Kahuripan. Ia menjadi pertapa bergelar Dewi Kilisuci.Raja Airlangga kemudian membagi Kahuripan kepada kedua putranya, yakni Sri Samarawijaya sebagai Kerajaan Pangdjalu atau Kadhiri dan kepada Mapanji Garasakan sebagai Kerajaan Jenggala. Kedua kerajaan tersebut terus berusaha menguasai satu sama lain. Kerajaan Pangdjalu yang nantinya menjadi Kerajaan Kadhiri akhirnya berhasil menang pada masa raja ke 3 nya yaitu Sri Aji Joyoboyo dengan membuat Prasasti Hantang dan disalah 1 kalimat yang bertuliskan Pangdjalu Djayati atau Kadhiri Menang.
Nama Selomangkleng di gua ini berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yakni Selo dan Mangkleng. Kata selo berarti batu, sementara mangleng memiliki arti miring. Itu dikarenakan gua ini sekilas tampak seperti batu yang miring. Gua ini tidaklah dalam dan lebar. Hanya ada dua ruangan yang memiliki dua pintu masuk yang besar, sementara di dalam ada satu pintu masuk berukuran kecil. Terdapat pula relief di dinding gua.Selain untuk wisata, Gua Selomangkleng juga masih digunakan untuk tempat ritual atau tirakat orang-orang tertentu. Bau dupa dan kemenyan pun begitu kuat, meski baru sampai di pintu masuk gua.
Kawasan wisata bukan hanya di titik gua saja. Terdapat pula gunung maskumambang,candi klotok,patirtaan klotok dan peninggalan² lainnya
Jalan ke atas bukit. Sesampainya di atas, panorama Kota Kediri akan cukup terlihat jelas dari ketinggian. Pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang pohon besar yang usianya cukup tua di kawasan Gua Selomangkleng ini. Ada pula akar pohon yang cukup kokoh untuk diduduki seingga menjadi spot foto menarik. Selain itu, terdapat museum yang berisi koleksi peninggalan kerajaan masa lalu sekitar Kediri di kawasan Gua Selomangkleng ini, yakni Museum Airlangga. Museum itu hanya berjarak beberapa meter dari titik gua. Ada pula bangunan pura yang masih berfungsi untuk tempat beribadah umat Hindu. Berfoto berlatar belakang gerbang pura seolah sedang berada di Bali. Namun tentu pengunjung tetap harus menjaga etika saat berfoto di pura. Fasilitas wisata di Gua Selomangkleng sudah lengkap. Tersedia area parkir luas, warung makan, toilet, toko suvenir, museum, pura, hingga mushola. Tarif masuk juga cukup terjangkau, yakni Rp 5.000.

show more

Share/Embed