Kesultanan Ternate memiliki keistimewaan yaitu bangunan keraton yang masih asri, salah satunya keraton yang masih terjaga di Bumi Maluku. Keraton ini adalah bangunan yang ketiga sejak berdirinya Kesultanan Ternate. selain Bacan, Tidore, Jailolo, Kesultanan Ternate masih menunjukan eksistensinya sebagai simbol budaya di negeri rempah-rempah ini. Keraton Ternate masih terlihat megah hingga saat ini, ornamen dan bagian keraton mempunyai makna dan filosofinya sendiri. Begitu pula dengan lambang atau simbol kesultanan berupa burung berkepala dua. Beberapa bagian keraton saat ini berfungsi sebagai musium, barang-barang pusaka warisan para pendahulu masih tersimpan dengan baik. Mahkota adalah salah satu warisan sakral yang dimiliki kesultanan ternate secara turun temurun. Mahkota yang berhiaskan batu permata, zamrud, emas, perak dan safir ini telah dimiliki Mansyur Malamo, Raja Ternate yang pertama. Selain mahkota ada juga perhiasan dan stampak kesultanan sebagai tanda kejayaan kesultanan ternate di masa lampau. Mahkota sultan disimpan di ruangan khusus didalam ruang puji dan tidak semua orang bisa melihatnya secara langsung. Pusaka warisan lain milik Kesultanan Ternate adalah kitab suci Al Quran tulis tangan yang berusia ratusan tahun

Seperti halnya sebuah negara, Kedaton memiliki struktur pemerintahan. Pemerintahan yang dimiliki kesultanan ternate ini, berperan mengurusi kedaton maupun di luar kedaton. Hingga saat ini istana atau kedaton tetap berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan permaisuri selama menduduki tahta kesultanan. Kesultanan Ternate memandang arti penting eksistensi kesultanan untuk mempertahankan budaya dan tradisi yang telah ada selama ratusan tahun. Kesultanan Ternate pun mengubah peran formalnya menjadi simbol budaya. Salah satu produk budaya sekaligus wujud eksistensi kesultanan adalah Legu gam. Legu gam adalah bentuk penghargaan atas kesetiaan rakyat pada kesultanan ternate selama ini.

Tonton juga KERAJAAN ISLAM TERTUA DI MALUKU eps 1 di :    • KERAJAAN ISLAM TERTUA DI MALUKU eps 1