Sumbang Makan adalah tata cara makan yang tidak baik dilakukan, harus kita hindari dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Makan atau minum sambia tagak. Makan atau minum sambil berdiri a adalah perbuatan yang tidak terpuji di samping merusak ginjal juga tandanya kita tidak beradat.
2. Makan ba capak- capak. Bila kita mengunyah makanan bibir tidak dirapatkan maka akan keluar suara “capak” itu dari mulut kita.
3. Makan atau minum sambia bajalan itu bisa merusak ginjal kita, maka bila minum apa saja atau makan apa saja haruslah duduk sekurang-kurangnya berjongkok.
4. Makan sambia mangecek. Dilarang sekali bila sedang makan kita berbicara di samping tidak sopan, makan sambil berbicara bisa makanan salah masuk yang mengakibatkan kita sakit.
5. Makan basiso/barimah. Makan atau minum bila tidak dihabiskan adalah termasuk pekerjaan setan. Bayangkanlah banyak orang di tempat lain kekurangan makanan dan minuman. salah satu tanda syukur adalah menghabiskan semua makanan di piring atau minuman di gelas kita.
6. Maambiak makan nan jauah. Mengambil makanan dengan cara merenggangkan ketiak dan mengulurkan tangan sambil membungkukkan badan itu namanya manjangkau. Menjangkau makananan tandanya kita tidak sabar dengan yang ada di dekat kita.
7. Makan sambil main HP/ nonton TV. Makanan itu akan terasa nikmat bila kita khusyuk makannya. Makan ketika melihat Handphone atau TV itu tidak sopan dan tidak baik dilakukan.
8. Ba sindao lapeh. Bila kita sedang makan bersendawa lepas itu termasuk orang yang tidak beradat dan tidak sopan, bisa jijik didengar orang lain.
9. Maambiak makanan di pirianag sampai balanjuang
10. Makan sabalun disuruh makan oleh tuan rumah
11. Mendahului mencuci tangan sebelum dapat izin yang orang yang dituakan atau tuan rumah
12. Manyuok nasi jo tangan kida
13. Barimah lakek di dakek muluik
14. Mamacik sondok jo kida
15. Mamacik galeh indak sato tangan kanan
16. Sudah makan garapu tatilantang
17. Sendok jo piriang balago
18. Dst.

Ajaran Adat ini akan sangat berhasil guna bila ada kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua di rumah dan masyarakat sekitar yang selalu memberikan contoh keteladanan serta mau mengontrol sikap anak-anak sehingga dia menjadi pembiasaan yang baik, bukan sekedar pengetahuan yang disimpan di kepala saja. (Fatullah Gulen)