Tari Topeng Pajegan merupakan tari wali atau topeng yang dipentaskan atau ditarikan pada saat upacara yadnya. Disebut topeng pajegan karena beberapa tokoh topeng ditarikan sendiri oleh penari topeng sesuai urutan pakem pepeson dan cerita yang diangkat pada pementasannya. Sumber lain juga menyebutkan istilah topeng pajegan merujuk pada kata pajeegan atau yang berarti perwujudan seorang tokoh. Tarian topeng pajegan mengambil lakon babad pada umumnya menceritakan masa pemerintahan Ida Dalem Sri Aji Waturenggong sebagai Raja Bali dengan didampingi para arya sebagai pepatih dan Bagawanta Siwa dan Buda serta yang paling penting adalah tokoh Dalem Sidakarya yang merupakan topeng penutup yang bereperan magis dalam sebuah upacara yang diyakini sebagai penyomya serta memberkati sebuah upacara. Pementasan Topeng Pajegan diawali dengan tarian Topeng Keras yang melambangkan para arya pepatih, kemudian dilanjutkan dengan menarikan topeng tua sebagai perwakilan para tokoh pemuka adat di Bali. Kemudian dilanjutkan dengan topeng penasar dedeling atau nelik sebagai punakawan atau abdi yang membawakan cerita sekaligus mengatur pementasan, dilanjutkankan dengan Topeng Dalem, Pedanda, Bondres dan terkahir adalah Dalem Sidakarya.