“Mato Aia” dalam bahasa Minangkabau berarti mata air. Objek wisata ini terletak di kaki Bukit Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Lokasi ini tepatnya berada di Jorong Koto Baru Tambak, Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjungsirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Jaraknya sekitar 25 kilometer dari Kota Solok.

Selama perjalanan menuju tempat ini kita akan disuguhi nuansa lukisan alam nan elok. Mulai dari hamparan sawah, Danau Singkarak yang indah, hingga gugusan Bukit Barisan yang kokoh memagar wilayah Kabupaten Solok. Untuk rute menuju kawasan Pemandian Mato Aia, kita akan mengakses jalan lintas menuju Pasar Sumani. Dari Pasar Sumani, perjalanan kita lanjutkan ke arah Saniang Baka, Muaro Pingai, dan sampailah kita ke Nagari Paninggahan. Dari pusat Nagari Paninggahan, kita hanya butuh waktu 15 menit ke lokasi mata air.

Begitu memasuki kawasan mata air, kita akan merasakan suasana yang sangat sejuk di lingkungan alam yang sangat asri. Kita akan melihat langsung air yang bening, sejuk, bahkan sangat dingin (bagi yang belum biasa) menyembur tanpa henti dari celah batu, di kaki bukit yang terdapat di bagian baratnya. Bebatuan gunung yang bersih. di sisi dan dasar pemandian menimbulkan sensasi untuk kita segera “nyemplung” atau menceburkan diri.

Airnya yang super bening, menimbulkan sensasi tersendiri. Karena beningnya, kita dapat melihat dengan jelas semua benda yang tedapat di dasar air. Jika ingin melihat jernihnya kolam, berkunjung di pagi jam 7.30 pagi. Suasana sepi dan bisa bebas sepuasnya berenang di dalam kolam dengan kondisi air yg sangat jernih.

Makin hari pengunjung mato aia makin banyak. Informasi tentang keindahannya pun sudah makin meluas, bukan hanya ke luar Kabupaten Solok, tetapi juga sudah keluar Sumatera Barat. Melihat antusiasme pengunjung yang datang ke Mato Aia ini, Pemerintah Kabupaten Solok memasukan objek wisata Mato Aia ini ke salah satu Agenda wisata Alam yang terdapat di dinas Pariwisata Kabupaten Solok.

Untuk bisa merasakan sensasi berenang di kawasan pemandian, kita hanya perlu merogoh kocek Rp 5.000/orang (2021). Bagi yang tidak bisa berenang, pengelola objek wisata ini menyediakan jasa penyewaan ban besar sebagai pelampung. Usai berenang, pengunjung dapat mengatasi dingin dengan menikmati aneka kuliner ringan dan hangat yang di sajikan penduduk setempat.

Hindari berkunjung di siang atau sore hari pada saat hari libur, karena ramai sekali. Jadi kurang bebas berenangnya dan air agak sedikit keruh.

Selamat mencoba ...
Terima kasih untuk dukungannya, semoga Ferry Biyyan ChannelTV bisa terus aktif dalam berbagi pengalaman seru selama perjalanan hiburan aamiin

#matoaiapaninggahan #solok #sumbar #wisataalam #indonesia