Kisah Sedih! Mengenang Akhir Kehidupan Umar bin Khattab
Tinta Mahabbah Tinta Mahabbah
731K subscribers
87,823 views
1.6K

 Published On Jul 26, 2022

(Karakter dalam video hanyalah ilustrasi belaka. Agar mudah untuk memahami alur ceritanya)


Amirul mukminin Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhu adalah figur pemimpin adil. Beliau seorang yang kuat dan terpercaya. Seorang mukmin mujahid dan wara’. Benteng akidah umat. Kepemimpinannya adalah curahan pelayanan. Umar berkhidmat untuk agama, keyakinan, dan rakyat.

Umar adalah kepala negara sekaligus panglima tertinggi militer. Laki-laki Quraisy ini juga berperan sebagai sosok ulama mujtahid yang jadi rujukan. Seorang hakim yang adil. Dan seorang ayah yang mengayomi. Beliau adalah pelindung bagi mereka yang kecil dan dewasa. Yang lemah dan yang kuat. Yang miskin dan yang kaya. Keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya begitu terefleksi dalam kehidupan kesehariannya.


Kisah tentang kehidupan Umar begitu panjang dan mengesankan. Para penulis banyak menyajikannya dalam karya-karya mereka. Dan video kali ini hanya mengulas akhir kehidupannya. Sebuah kisah yang mengajarkan kepada kita, musuh itu tidak menampakkan hakikatnya begitu saja. Ia mungkin berbulu domba, tapi taring dan cakarnya setajam milik srigala.

Umar bin al-Khattab pernah menetepakan sebuah kebijakan strategis untuk Madinah. Beliau melarang tawanan masuk ke ibu kota Daulah Khilafah. Tawanan dan budak dari Majusi, Irak, Persia, Nasrani Syam dilarang tinggal di Madinah. Kecuali jika mereka memeluk Islam. Kebijakan ini untuk menjaga stabilitas di Madinah. Keputusan yang menunjukkan betapa visioner dan kuatnya analisa Umar bin Khattab.

Menurut Umar, mereka adalah orang-orang yang kalah. Mereka memiliki hasad dan berpotensi bertindak ofensif. Umar khawatir mereka meramu sebuah strategi merusak stabilitas Daulah Islam. Namun sebagian sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat membutuhkan jasa para budak ini untuk membantu mereka bekerja. Di antara mereka ada yang mengajukan perizinan tinggal untuk budak-budak itu. Dengan berat hati, Umar pun mengizinkannya.

Peristiwa wafatnya Sayyidina Umar adalah duka yang begitu mengejutkan. Kewafatannya tidak didahului sakit yang ia derita. Kesedihan itu kian bertambah, karena Sayyidina Umar bersama mereka, mengimami mereka shalat. Tentu kepergiannya benar-benar menancapkan duka di jiwa para sahabat dan juga seluruh kaum Muslimim.

#kisahislami
#kisahsahabatnabi
#umarbinkhattab
#tintamahabbah

show more

Share/Embed