PENTINGNYA TIRAKAT⁉️ NIRAKTI ANAK | KH. THOIFUR MAWARDI PURWOREJO
MEDIA CANGKREP MEDIA CANGKREP
10K subscribers
26,686 views
484

 Published On Apr 10, 2023

KH. Muhammad Thoifur Mawardi lahir pada 8 Agustus 1955 beliau adalah putra dari KH.R Mawardi, Dzuriyah KH.R Imam Maghfuro (R. Hasan Benawi) keturunan Joko Umbaran trah Sultan Agung yg di Karesidenan Kedu terkenal sebagai Tokoh Ulama Islamisasi Bagelen.
Beliau melanglang buana dalam Menuntut Ilmu di Jawa seperti di Pondok Sugihan Kajoran Magelang, Pondok Lasem Rembang dan yang masyhur di Rushoifah di tempat “Imam Ahlussunnah wal jama’ah Abad 21” Al Qutb Al Irsyad wadda’wah Assayyid Muhammad bin ‘Alawi Almaliki Alhasani dari tahun 1976 – 1988.
Guru-guru beliau ketika menuntut ilmu adalah:
KH. Abdul Hamid Kajoran
KH. Ma'shum Lasem
KH. Baidlawi Lasem
Assayyid Muhammad bin ‘Alawi Almaliki Alhasani
KH. Muhammad Thoifur Mawardi adalah pendiri dan pengasuh di Pesantren Darut Tauhid Kedungsari Purworejo.
Beliau berjuluk Ahli mimpi bertemu Rasulullah, inilah citra yang sangat melekat pada KH. Muhammad Thoifur Mawardi, dikisah beliau hanya sedikit dari cerita beliau bermimpi Rasulullah, karena memang itu sudah menjadi kebiasaan beliau. Ketika Abuya ingin berkunjung ke luar negeri, beliau sering meminta saran kepada santrinya KH. Muhammad Thoifur Mawardi agar menanyakan kepada Rasulullah, apakah Rasulullah merestui atau tidak, jika iya maka beliau akan berangkat tapi jika tidak beliaupun tidak jadi berangkat.
Tidak ada yang tidak mengetahui tentang Bi’ru Thoifur “Sumur Thoifur”, sumur yang terletak di Ma’had Rushaifah, Makkah ini merupakan salah satu karomah dari ulama Nusantara yang saat itu masih menimba ilmu kepada Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.
Sumur yang saat itu menjadi sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari para santri ma’had. Saat KH. Muhammad Thoifur Mawardi masih menimba ilmu di Ma’had Rushaifah, keadaan kala itu sangat sulit, khususnya kebutuhan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Waktu ituKH. Muhammad Thoifur Mawardi sampai tidak mandi berhari-hari karena sulitnya mencari air.
Merasakan situasi yang sangat pelik, KH. Muhammad Thoifur Mawardi pun melakukan istikharah untuk mencari sumber air. Hingga pada suatu ketika, dalam mimpi beliau, beliau melihat sebuah sumur yang berlokasi sangat dekat dengan ma’had. Lalu KH. Muhammad Thoifur Mawardi menimba air di sumur tersebut, saat menimba beliau merasakan tali yang ditariknya sangat berat, hingga nampaklah sosok tubuh Baginda Nabi Muhammad SAW.
Mimpi itu sampai kepada sang guru, Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, Sayyid lalu memerintahkan untuk menggali sesuai petunjuk dari mimpi KH. Muhammad Thoifur Mawardi , lalu didapatilah sumber mata air yang ternyata belum sampai dua meter menggali sudah keluar air.

show more

Share/Embed