Agustus 1945, Alasan Hiroshima & Nagasaki Dijatuhi Bom Atom oleh AS, Jepang Ogah Menyerah ke Sekutu
Tribunnews Tribunnews
13.2M subscribers
139,721 views
833

 Published On Aug 5, 2023

TRIBUN-VIDEO.COM - Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 menjadi catatan terkelam bagi Jepang.

Negeri matahari terbit tersebut porak-poranda akibat bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) di Hiroshima dan Nagasaki.

Bom atom tersebut menewaskan ratusan ribu orang, dan puluhan ribu warga sipil luka-luka.

Pengeboman tersebut adalah upaya balas dendam AS yang lebih dulu diserang Jepang pada 7 Desember 1941.

Setelah pangkalan angkatan lautnya di Pearl Harbor dibom oleh Jepang, Amerika Serikat langsung membalasnya dengan membombardir Tokyo.

Tokyo, yang merupakan ibu kota Jepang, cukup lumpuh akibat serangan tersebut.

AS pun memusatkan perhatiannya pada proyek pengembangan bom atom atau Proyek Manhattan.

Akhirnya disepakati Hiroshima dan Nagasaki akan menjadi target pengeboman.

Tak segan-sengan membalas dengan cara paling bengis dan tragis, AS mengirim pesawat pembawa bom atom ke Jepang.

Bom sudah siap pada musim panas 1945.

Sekutu menyerukan Jepang untuk menyerah pada akhir Juli 1945 dan mengancam akan meluluhlantakkan wilayahnya jika mereka tak menyerah.

Akan tetapi gertakan dan ancaman sekutu tak membuat Jepang menyerah begitu saja.

Karena Jepang tak kunjung mengibarkan bendera putih, pada 6 Agustus 1945, satu bom uranium yang dijuluki Little Boy dijatuhkan di Hiroshima.

Serangan berikutnya, bom plutonium berjuluk Fat Man, jatuh di Nagasaki pada 9 Agustus.

Ada alasan khusus mengapa sekutu memilih Hiroshima dan Nagasaki sebagai target ledakan bom.

Sebab kedua kota tersebut merupakan wilayah Jepang yang terpenting.

Hiroshima merupakan markas militer Jepang, sehingga dipilih AS untuk melemahkan lawannya.

Selain itu wilayah tersebut dikenal sebagai kota pelabuhan terbesar di Jepang.

Oleh sebab itu, pada 6 Agustus 1945, Pesawat B-29 Enola Gay AS menjatuhkan bom uranium seberat 4,4 ton yang dinamai Little Boy di Hiroshima.

Sementara itu Nagasaki sebenarnya bukan target awal Amerika Serikat.

Setelah pidato Presiden Truman, pada 25 Juli 1945, diputuskan Kyoto dihapus dari target pengeboman Amerika Serikat dan diganti Nagasaki.

Nagasaki saat itu menjadi pangkalan militer angkatan laut dan selam Jepang yang cukup kuat.

Kota itu dibom menggunakan bom atom plutonium yang disebut Fat Man, tiga hari setelah Hiroshima.

Hiroshima dan Nagasaki dipilih sebagai target karena menjadi pusat militer dan industri.

Kedua wilayah ini memasok sumber daya angkatan bersenjata Jepang, pembuatan senjata, dan teknologi militer lain.

Tokyo yang merupakan kota tempat tinggal Kaisar dan ibu kota negara Jepang itu sempat masuk dalam daftar sasaran awal AS untuk menjatuhkan bom atom mereka.

Namun, segera dicoret dari daftar mengingat sebagian wilayahnya telah hancur dan terbakar akibat serangan udara kecil yang terjadi di Tokyo bulan April 1942.

Di Tokyo, hanya istana Kaisar lah yang masih berdiri tegak.

Dua operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129 ribu jiwa ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah.

Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, dampaknya menewaskan 90 ribu-146 ribu orang di Hiroshima dan 39 ribu-80 ribu di Nagasaki.(*)

VO: Saradita
VP: Ika Vidya

#bomatom #hiroshima #nagasaki #jepang #kemerdekaan #kemerdekaanindonesia

show more

Share/Embed