Setelah Abuya Uci menikah, beliau diperintah oleh Abahnya untuk ngaji ke Abuya Dimyati Cidahu.

Akhirnya Abuya Uci mengaji malam selasa ke Cidahu. Abuya Cidahu telah mengetahui ada santri baru yg ngaji malam selasa dan duduk pas di pintu yaitu H. Uci. Selesai pengajian Abuya Cidahu memerintahkan yg duduk di pintu untuk masuk ke rumah.

Setelah ngaji sekian waktu, Abuya Uci dipanggil untuk masuk ke kamar Abuya Cidahu sampai menjelang subuh. Singkat cerita, selesai ngaji di Cidahu Abuya Uci diperintahkan untuk mengajar menggantikan Abahnya di Cilongok.

Pada tahun 2001 Abah Abuya mangkat. Pada suatu waktu Abuya mendapat isyaroh untuk pergi ke Lombok menemui seorang Kyai. Akhirnya Abuya pergi bersama rombongan Cilongok ke Lombok dan berjumpa dengan Kyai Najmuddin. Ternyata Kyai Najmuddin mengenal Abahnya Abuya Uci serta Abuya Cidahu. Singkat cerita Kyai Najmuddin membai'at Abuya Uci dan memberikan tasbih yg jumlah bijinya hanya 39. Tasbih tersebut seharusnya 40, tp ucap Kyai Najmuddin, yg satu lg Abuya Uci harus cari sendiri.

Setelah sekian waktu Abuya Uci dapat isyaroh yg satu lagi harus ke Baghdad.
Dalam video ini juga diceritakan bagaimana Abah H. Supendi, H. Agus Salim, dan H. Rusdi menjadi teman akrab Abuya Uci. Untuk lengkapnya silakan simak dalam video ini, semoga bermanfaat dan menambah kecintaan kita kepada Almarhum Almaghgurlah Guru Besar kita Abuya K. H. Uci Turtusi. Aamiin..