Konsultasi Jarak Jauh dengan Alur Pelayanan Teledentistry (Mobile JKN) UPTD Puskesmas Langsa Barat
pkm langsa barat pkm langsa barat
183 subscribers
60 views
4

 Published On Sep 21, 2023

WHO menetapkan Covid19 sebagai Pandemi dan penyebarannya di Indonesia telah ditemukan sejak dilaporkannya kasus pertama(Maret 2020). Sejak saat itu, penyebaran terus meluas lintas wilayah ditandai dengan peningkatan jumlah kasus serta transmisi epidemiologi. Risiko penularan adalah kontak erat dengan pasien Covid19. Orang terinfeksi Covid19 memiliki gejala yang beragam baik tanpa gejala/asimtomatis atau gejala ringan, gejala sedang, gejala berat dan kritis. Hubungan tatap muka antara dokter dan pasien menjadi rawan terhadap penularan penyakit termasuk Covid19. Langkah pencegahan yg dilakukan salah satunya dengan membatasi pelayanan secara tatap muka dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berupa telemedicine. Dalam bidang kedokteran gigi, telemedicine dikenal dengan sebutan Teledentistry.
Hasil Riskesdas sebelum pandemi (2018) menunjukkan prevalensi penyakit gigi & mulut masih tinggi, terutama penyakit gigi berlubang pada anak usia dini masih sangat tinggi yaitu sekitar 93%. Hal ini dapat disimpulkan hanya 7% dari populasi anak Indonesia yang bebas karies. Federation Dental International (FDI) dan WHO menargetkan anak usia 5 sampai 6 setidaknya 50 % harus bebas dari karies gigi di setiap negara. Banyak kebijakan pemerintah yang sudah dilakukan untuk mencapai target tersebut seperti program internship, Nusantara Sehat tim & individu ditempatkan di wilayah DPTK di seluruh Indonesia. Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Fondation drg. Rate Miranda Arifah, GCClindent, MDSc mengatakan pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan besar terhadap rutinitas kehidupan sehari-sehari masyarakat di seluruh dunia. Penelitian terkini mengenai dampak pandemi pada kebiasaan untuk menjaga kesehatan gigi & mulut masih terbatas. Khusus di Indonesia dilakukan survey kepada 1.000 responden berusia 18 tahun ke atas. Hasil survey menunjukkan sikap dan perilaku di masa pandemi ternyata 7 dari 10 orang mengatakan selama pandemi mereka lebih fokus pada kesehatan & kesejahteraan menyeluruh.
Sejak pandemi COVID-19 orang dua kali lebih sering mencuci tangan (64%) dibandingkan menyikat gigi (31%). Sejak pandemi COVID-19 orang dua kali lebih sering menggunakan hand sanitizer (52%) dibandingkan menggunakan obat kumur (20%). Kebiasaan menjaga kesehatan tsb tidak tercermin pada kebiasaan menyikat gigi, sebagian besar orang mengaku telah mengabaikan kebiasaan menyikat gigi. 9% orang tua tidak menyikat gigi dua kali sehari kemudian 11% anak-anak tidak menyikat gigi dua kali sehari. Terdapat 5 masalah gigi & mulut yang sering dialami selama pandemi yaitu mulut kering, bau mulut, gusi dan gigi berdarah saat menyikat gigi/benang gigi, kemudian nyeri pada gigi gusi/mulut, & adanya lubang pada gigi yang baru terbentuk.
Dampak pembatasan kunjungan tsb, masyarakat menjadi khawatir untuk memeriksakan kesehatan gigi sehingga berkurangnya minat masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi & mulut. Hal tsb berdampak pada jumlah kunjungan ruang pelayanan gigi yg sangat menurun. Laporan Tahunan Jumlah Kunjungan Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Langsa Barat menunjukkan pada semester akhir tahun 2019 jumlah kunjungan mencapai 2. 531 pasien,namun menurun drastis pada tahun 2020 sebanyak 1.744 pasien, kemudian sejumlah 1.610 pasien tahun 2021. Dalam kondisi ini, KEMENKES RI mengeluarkan Surat Edaran No. HK.02.01/MENKES/303/2020 ttg Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi & Komunikasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID19. Selain surat edaran Kemenkes RI, PDGI, IDI & KKI juga menetapkan regulasi pelayanan berupa Buku Panduan Dokter Gigi di Era New Normal dimana salah satu hal penting yg perlu dilakukan sebelum menerima pasien adalah melakukan screening secara teledentistry terlebih dahulu & Peraturan KKI No. 74 (2020) ttg Kewenangan Klinis & Praktik Kedokteran Melalui Telemedicine Pada Masa Pandemi COVID19.
Teledentistry adalah layanan alternatif yg menggabungkan bidang kedokteran gigi dengan telekomunikasi yg melibatkan pertukaran informasi klinis & gambar jarak jauh untuk konsultasi gigi & perencanaan perawatan. Teledentistry memiliki kemampuan untuk meningkatkan akses kesehatan gigi mulut & menurunkan biayanya serta berpotensi untuk menghilangkan kesenjangan/pemerataan dalam perawatan kesehatan mulut antara masyarakat pedesaan & perkotaan. Teledentistry dapat dimanfaatkan untuk edukasi & penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut (Clark, 2000; Jampani, dkk, 2000) . Namun hingga kini belum ada alur pelayanan yg jelas penerapan teledentistry di Puskesmas Langsa Barat. Setelah Inovasi ini dilakukan oleh penulis, masyarakat di lingkungan kerja Puskesmas Langsa Barat sudah memiliki wadah konsultasi jarak jauh dengan alur pelayanan Teledentistry yang lebih efektif dan efisien sehingga meningkatkan kembali minat masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut.

show more

Share/Embed