Dengan tenang, Pak Ahmad Yani bercerita tentang toleransi dan saling menghargai yang begitu kuat di tempatnya mengajar. Keseharian dia bertegur sapa dengan para guru dan para siswa membuatnya semakin nyaman untuk terus belajar menghargai perbedaan.

Di sekolah katolik tempatnya mengajar, dia sebut sebagai Indonesia kecil, yang ramah, guyub, penuh semangat dan keceriaan. Di tengah perbedaan keyakinan, di bisa khusuk dengan ibadahnya. Bisa melompat lebih jauh membawa anak didiknya ke pengetahuan dan pengalaman lebih luas.

Perbedaan, yang biasanya menjadi cikal bakal permusuhan, di tempat pak Yani mengajar, menjadi semangat untuk terus memupuk kebersamaan. Ini adalah kisah yang menarik. Meski berbeda keyakinan, pak Yani dan anak-anak menjadikannya semangat untuk menjadi generasi emas Indonesia.

Tonton videonya sampai selesai. Terima kasih.