tanda jamaah tabligh adalah Al - Ghuraba (orang - orang asing)
Takaza TV ® Takaza TV ®
24.6K subscribers
342,261 views
6.7K

 Published On Feb 14, 2019

DEFINISI
---------
Banyak yang tidak bisa membedakan antara Ghuraba (yang terasing) dan Uzlah (mengasingkan diri). Ghuraba berasal dari kata "Gharib (غريب) yakni asing/samar. berakar dari tiga golongan huruf, yakni huruf GHA, RA dan BA.

Kita mengenal waktu GHURUB atau MAGHRIB yakni waktu terbenam matahari. waktu Ghurub (Maghrib) adalah waktu yang samar-samar. waktu asing, tadinya cerah tiba-tiba masuk gelap.

Kita mengenal Hadits GHARIB yakni adalah hadits yang di dalam periwayatannya terdapat seorang periwayat yang seorang diri dalam periwayatannya, namun juga kadangkala gharib (asing) dalam isi haditsnya.

kesimpulannya, secara bahasa Gharib, Ghurbah, Ghurub, Ghuraba bermakna sama yakni asing atau beda sendiri.

SAMAKAH DENGAN UZLAH (MENGASINGKAN DIRI) ?
--------
Jelas berbeda, karena Uzlah sama seperti Hijrah, dilakukan ketika masyarakat sudah bobrok plus mengancam kehidupan beragama kita.

Ibnu Hajar Al Asqalani menyatakan: “Jumhur ulama berpendapat bahwa bergaul di tengah masyarakat Muslim (yang bobrok) itu lebih utama (dibanding Uzlah) karena dengan hal itu didapatkan banyak keuntungan diniyyah, semisal tersebarnya syiar-syiar Islam, memperkokoh kekuatan kaum Muslimin, tercapainya banyak kebaikan-kebaikan seperti saling menolong, saling membantu, saling mengunjungi, dan lainnya (Fathul Baari, 13/42).

Jadi jelas ya, secara ilmu Bahasa Ghuraba itu PREDIKAT, sedangkan UZLAH itu kata kerja.

Seseorang mendapat predikat asing (Ghuraba) karena dia berbeda, bukan mengucilkan diri dari Masyarakat (Uzlah). untuk apa Uzlah di negeri kita ? sholat 5 waktu di masjid bebas, Dakwah bebas, pakai baju Muslim bebas, untuk apa lari dari masyarakat ?

PENGERTIAN GHURABA MENURUT HADITS
--------------
Syaikh Salim berkata : "Tidak ada yang shahih dalam tafsir Al-Ghuraba’ kecuali dua tafsir yang marfu’ yaitu :
[1] orang-orang yang berbuat kebajikan ketika manusia rusak
[2] orang-orang shalih diantara orang-orang yang buruk

Dalilnya
"Berbahagialah orang-orang yang asing (Al Ghuroba), yaitu orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berparangai buruk (HR. Ahmad)

Ada Hadits yang menyebutkan bahwa yang dimaksud Al-Ghuraba adalah orang yang menjauhkan diri dari masyarakatnya, namun Hadits ini lemah dan tidak bisa dijadikan dalil. jadi jelas Al Ghuroba BUKAN mengucilkan diri.

PREDIKAT AL-GHURABA ITU SEMENTARA
---------------
Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa umat Islam akan mengalami masa di mana Islam menjadi asing. tapi di hadits lain disebutkan :

"Sungguh agama Islam ini akan sampai ke bumi yang dilalui oleh malam dan siang. Allah tidak akan melewatkan seluruh kota dan pelosok desa, kecuali memasukkan agama ini ke daerah itu" (Shahih, HR Ibnu Hibban)

Hadits 1 : Islam menjadi asing
Hadits 2 : Islam masuk & dikenal ke seluruh dunia

Artinya predikat al-Ghuraba itu SEMENTARA, dan harus dirubah dengan Dakwah. apakah bisa berdakwah dengan mengucilkan diri ? TIDAK BISA !!!

Ini pernah terjadi di zaman orde baru. di mana orang yang menjalankan Sunnah sangat asing (Gharib) di mata masyarakat. dulu pemakai Jilbab Syar'i sulit ditemukan. jangankan jilbab Syar'i, yang jilbaban saja masih jarang. seiring waktu berjalan, Dakwah mulai menyebar. sekarang, tiap jengkal di bumi Nusantara dipenuhi wanita berjilbab. maka Syariat Jilbab sudah tidak asing lagi. artinya predikat Al-Ghuraba itu SEMENTARA.

SYI'AH & KHAWARIJ, SEPANJANG SEJARAH SELALU MENGUCILKAN DIRI
-----------------
Uzlah (mengucilkan diri) itu baik dilakukan jika masyarakat di suatu daerah sudah bobrok dan mengancam kehidupan beragama kita, lalu kita pindah ke suatu tempat yang aman. tapi kalau sepanjang sejarah selalu mengucilkan diri, tentu saja ini tidak ada ajarannya dari Nabi. mereka yang mengasingkan diri sepanjang sejarah, tandanya mereka menganggap Mayoritas umat Islam sudah sesat sepanjang sejarah.

show more

Share/Embed