Pasar Tradisional Slumpring - Bumijawa Tegal
Wahyu Gitara Wahyu Gitara
7.95K subscribers
2,930 views
45

 Published On Nov 13, 2018

Deretan lincak atau meja yang terbuat dari bambu tertata di tanah lapang di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Tanah lapang itu rindang karena banyak pohon bambu yang mengelilinginya. Di atas lincak itu, terdapat aneka ragam makanan tradisional. Ibu-ibu di belakang meja itu menjajakan panganan khas Tegal itu ke pengunjung.

Ya, kita sedang berada di Pasar Slumpring Desa Cempaka. Di sana kita bisa bernostalgia dengan makanan lawas seperti urap, ingkrig, srabi, nasi jagung, dan makanan lain yang terbuat dari singkong dan ubi. Setelah membeli makanan, kita bisa menikmati di tempat lesehan yang sudah disediakan pengelola.

Dinamakan Pasar Slumpring karena tempatnya yang khas dengan tanaman pring atau bambu. Pasar ini hanya buka sepekan sekali, yakni pada Minggu. Waktunya pun hanya dari pukul 07.00-12.00 WIB. Di pasar yang dikelola oleh para pemuda desa ini, baru ada 40 pedagang yang merupakan penduduk sekitar.

Model transaksi di pasar ini juga cukup unik. Tidak memakai uang, tapi menggunakan koin yang terbuat dari bambu. Pengunjung harus menukar uang dengan koin senilai Rp 5.000 per biji. Lalu membayar setiap makanan dengan koin berbentuk persegi itu.
Setiap pekan, di pasar ini selalu menampilkan live music dengan berbagai genre seperti dangdut, pop, hingga tembang kenangan. “Yang tampil di sini ya anak-anak sini. Atau desa tetangga yang punya bakat. Jadi ini juga sarana mengekspresikan bakat,” jelas Kepala Desa Cempaka, Abdul Khayi.

Menurut dia, pasar ini muncul seiring dengan pencanangan Cempaka sebagai desa wisata pada Februari lalu. Meski belum ada setahun beroperasi, Pasar Slumpring sudah menjadi sasaran wisata warga sekitar. Dalam sehari, jumlah pengunjung pasar ini bisa lebih dari 1.000 orang. Ini tentu berdampak positif bagi perekonomian warga sekitar. “Perputaran uang dalam sehari setiap hari Minggu itu antara Rp 9-12 juta,” terangnya.

Untuk bisa ke tempat wisata ini, kita bisa menempuh jarak sekitar 32 kilometer dengan kendaraan pribadi dari pusat kota Slawi. Jangan khawatir dengan akses jalan, karena kita hampir tidak akan menemukan jalan aspal rusak parah. Kalau bingung, silakan buka link ini untuk cek lokasi.

Selain Pasar Slumpring, daya tarik wisata di Desa Cempaka yakni mata air yang dikenal dengan Tuk Mudal. Mata air ini dalam beberapa bulan terakhir ini digandrungi anak muda karena lokasinya yang instagramable. Ada juga bukit bulak cempaka (BBC). Di sana pengunjung dapat menikmati pemandangan alam Kabupaten Tegal dari ketinggian 700 Mdpl.

show more

Share/Embed