Masjid Jin, Samalanga, Bireuen, Aceh II Kisah Jamaah Jin
NATA the Kongkow NATA the Kongkow
2.8K subscribers
1,850 views
50

 Published On Mar 30, 2023

video jelajah masjid lain ada disini:
1.    • Masjid Agung At-Taqwa Kutacane, ikon ...   (Masjid Mas Kutacane)
2.    • Masjid Po Teumeureuhom (Labuy) || Mas...   (Masjid Labuy, Pidie)
3.    • Masjid Nyak Sandang, Lamno, Aceh Jaya...   (Masjid Nyak Sandang, Aceh Selatan)
4.    • Masjid Tgk Di Anjong II Asal Mula Nam...   (Masjid Tgk Dianjong & Ulee Kareng, Banda Aceh)
5.    • Sejarah Masjid Tuha Pulo Kambing, Ace...   (Masjid Pulo Kambing, Aceh Selatan)
6.    • Masjid Asir-Asir || Masjid Terbesar d...   (Masjid Asir-Asir, Takengon)
7.    • Masjid Tuha Indra Puri, Masjid Bekas ...   (Masjid Indrapuri, Aceh Besar)
8.    • Kisah Tr4g1s di Balik Makam Keramat “...   (Masjid Kubu Aneuk 3, Aceh Timur)
9.    • Masjid Tgk Di Pucok Krueng, Beuracan,...   (Masjid Pucok Krueng, Pidie Jaya)

Teman Kongkow, Masjid Kutablang, Samalanga yang selanjutnya di kenal sebagai masjid jin ini terletak di desa Lueng Angen, Kutablang, Samalanga, Bireuen. Jaraknya 45 km dari pusat kota bireun atau 20 km dari pusat kota Pidie Jaya.

Owh ya, meskipun letaknya bukan langsung bersisian dengan jalan nasional Banda Aceh - Medan, jaraknya 1,5 km saja masuk kedalam jalan yang sama untuk menuju Dayah Mudi Mesra yang terletak tidak jauh dari masjid ini.

Letak masjid ini terasa sangat magis sebab tepat berada diantara persawahan sehingga harus melewati areal persawahan sekitar 50 meter kedalam. Maka oleh karena itu akan sangat indah bila kalian datang diwaktu yang tepat seperti saat kita datang ini.

Bangunan masjid ini berdiri pada tahun 1901 atau masyarakat sekitar menyebutnya tahun 1, sebab dibangun tepat pada tahun pertama di abad 20. Diinisiasi oleh Syeh Tgk Abdul Jalil yang pada saat itu baru kembali dari tanah suci Arab Saudi belajar agama Islam. Sebab hal itu ia pun meminta Ibrahim, muallaf asal China saat itu, menggambarkan desain bangunan yang ia sendiri memimpinnya. Bentuknya menyerupai Masjid Nabawi, begitu permintaannya. Maka jadilah masjid ini berdiri megah seperti sekarang ini.

Meskipun sudah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan, namun bangunan utama, tangga, jendela, gerbang, mihrab dan langit-langit hingga atapnya masih bentuk yang sama dengan pertama kali dibangun.

Tentu saja, untuk masjid yang dibangun pada tahun itu, bentuk masjid ini sudah mengalami kemajuan pesat ditengah pembangunan masjid lainnnya di Aceh yang masih mengikuti bentuk masjid tua seperti masjid tua Indrapuri, Masjid Pulo Kambing, Masjid Labuy Po Teumeureuhom, dan beberapa lainnya, yang video penjelasan dan gambarannya bisa teman kongkow saksikan dalam episode jelajah masjid sebelumnya.

Owh ya, selain bangunan utamanya yang kokoh berdiri, dibelakang bangunannya juga terdapat makam pendirinya, serta sejumlah tokoh penting lainnya yang berjasa bagi perkembangan kota Bireuen. Selain itu pula, tepat disampingnya ada pula sumur tua yang masih bisa digunakan sampai sekarang.

Lalu, ngomongin soal masjid ini yang seutuhnya sudah dari beton, dindingnya memang cenderung tebal, bentuk umum bangunan lama, banyaknya tiang dan fasad atas antara tiangnya persis seperti model tiang pada Masjid Nabawi, Arab Saudi. Kubah utamanya pun mengikuti ubah pada Masjid Nabawi. Sementara bentuk atap sekeliling kubah utama yang berjumlah 7 berbentuk limas. ditambah 3 atap pelana yang melindungi bagian 3 bagian serambi masjid, masing-masing serambi kiri, kanan dan depan. Selain daripada itu adalah tambahan atau renovi ditahun-tahun berikutnya.

Teman kongkow, selain bagian-bagian utama pada masjid ini, ada ukiran masjid yang cukup unik untuk diperhatikan. Ukiran pada bagian atap terlihat implikasi campuran gaya Cina daerah asal yang mendesain bangunan ini yaitu Ibrahim, sang muallaf. Hal ini semakin menambah unik dan indah Masjid Jin ini…

Ngomongin soal penyematan nama jin pada nama masjid ini berawal dari suatu kejadian yang akan disesali kemudian. Dimasjid ini sebelumnya selain digunakan sebagai tempat shalat berjamaah, Tgk Abdul Jalil, pendirinya juga mengadakan pengajian rutin. Selama pengajian jamaahnya selalu dipisah menjadi 2 bagian yang dipisahkan oleh 2 tirai, satu diisi oleh masyarakat sekitar dan satu lainnya oleh jin muslim yang turut serta mengikuti pengajian. Beberapa kali warga sekitar bertanya kepada Syeh Abdul Jalil berkenaan apa yang ada dibalik tirai, hingga Tgk Abdul Jalil pun menyetujui permintaan jamaahnya untuk membuka tirai yang menghalangi pandangan manusia terhadap bangsa jin.

Namun Tgk Abdul Jalil meminta agar tidak ada satupun sampai riuh atau bahkan tertawa saat melihat bentuk berbeda dari bangsa jin. Sayangnya beberapa warga ingkar, mereka tertawa hingga membuat suasa pengajian menjadi gaduh, bangsa jin pun yang merasa ditertawakan menjadi malu, hingga selanjutnya mereka pun tidak pernah menampakkan dirinya lagi hingga saat ini. Wallahhu alam bissawaf.

agar kalian tidak ketinggalan seluruh video yang kami hadirkan maka subscribe dan nyalakan lonceng pemberitahuan, sementara untuk perbaikan bagi kami dimasa mendatang, silahkan tinggalkan komentar dan saran dikolom komentar yang tersedia, terima kasih...

#natathekongkow #jelajahmasjid #masjidjin

show more

Share/Embed