Lestarikan Alam Desa Kota Malang
Batikimono Batikimono
3.58K subscribers
1,798 views
53

 Published On May 4, 2020

LESTARIKAN alam desa Kota Malang. Pesan ini saya sampaikan karena lahan pertanian dan perladangan yang jadi ciri utama dan khas sebuah desa maupun kelurahan di Kota Malang cenderung menyusut terus.

Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur. Secara geografis, Kota Malang dikelilingi empat gunung, yaitu Semeru (3.676 meter di atas permukaan laut/mdpl), Arjuna (3.339 mdpl), Kawi (2.551 mdpl), dan Panderman (2.045 mdpl).

Wilayah Kota Malang merupakan daerah perbukitan dan dan dataran tinggi, serta dilewati oleh sungai baik sungai besar maupun sungai kecil, seperti terdapat di Kecamatan Lowokwaru. Kecamatan seluas 2.089 hektare (ha) atau 20,89 kilometer persegi (km2) ini terletak di posisi barat daya kota Malang yang merupakan lokasi dataran tinggi, dengan ketinggian sekitar 460 mdpl.

Salah satu dari 12 kelurahan di Kecamatan Lowokwaru ialah Kelurahan Merjosari. Kelurahan ini berkembang pesat seturut perkembangan jumlah penduduk dan aktivitas sejumlah perguruan tinggi di dalam wilayah maupun di sekitar wilayah Merjosari. Meski demikian, selain berwajah urban, Merjosari juga berwajah “ndeso” dalam pengertian positif: ijo royo-royo sebagai salah satu pusat Kerajaan Kanjuruhan di masa lalu.

Nah, sehubungan dengan hal itu, saya merekam kegiatan dan suasana di hutan dan perdesaan Kelurahan Merjosari pada Jumat, 1 Mei 2020 Masehi, atau bertepatan dengan 8 Ramadan 1441 Hijriyah.

Melalui video itu saya ingin berkontribusi bagi sejarah perkembangan Kelurahan Merjosari dengan cara melihat kondisi lingkungan maupun bentang alam berupa lahan sawah dan bukan lahan sawah (tegal, kebun ladang, dan huma) yang tersisa dan berlokasi dekat domisili saya.

Merjosari merupakan salah satu dari 57 kelurahan dalam 5 kecamatan di Kota Malang. Merjosari merupakan kelurahan paling barat di Kota Malang. Luas Merjosari 336 ha atau 3,36 km2, yang mencakup 12 rukun warga (RW) dan 82 RT (rukun tetangga).

Merjosari berbatasan dengan Kelurahan Tlogomas (utara) dan Kelurahan Dinoyo (timur) di Kecamatan Lowokwaru, serta bertetangga dengan Kelurahan Karangbesuki (selatan), Kecamatan Sukun, Kota Malang, dan berjiran dengan Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, di sebelah barat.

Lowokwaru sendiri merupakan satu dari lima kecamatan di Kota Malang. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Dau di Kabupaten Malang, masing-masing di sebelah utara dan barat, serta berjiran dengan Kecamatan Blimbing, Kota Malang, di timur,

Dulu, sejak 1942 Kota Malang terdiri dari tiga kecamatan, yakni Blimbing, Klojen, dan Kedungkandang. Namun, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1987 Tanggal 12 Juli 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang, maka jumlah kecamatan di Kota Malang bertambah dua kecamatan baru, yaitu Sukun dan Lowokwaru. Kecamatan Lowokwaru merupakan hasil pemekaran Kecamatan Blimbing pada 1988 dengan membawahi 12 kelurahan.

Sesuai dengan tema video, dari lima kecamatan di Kota Malang, cuma Klojen yang tidak ada kegiatan pertanian lahan sawah. Sedangkan pemilik lahan pertanian sawah terluas adalah Kedungkandang (603,5 ha), disusul Sukun (283 ha), Lowokwaru (241 ha), dan Blimbing (104 ha).

Adapun di Kecamatan Lowokwaru, lokasi persawahan terluas terbentang di Kelurahan Merjosari, Kelurahan Tunggulwulung, dan Kelurahan Tasikmadu. Salah faktor penting penopang kegiatan pertanian sawah maupun non-sawah (tegal, kebun ladang, dan huma) adalah keberadaan beberapa sungai yang mengalir di Lowokwaru, terutama Sungai Brantas dan Kalimetro.

Berdasarkan data 2013, penggunaan lahan pertanian di Kota Malang sebesar 2.654,17 ha atau 24 persen dari total luas Kota Malang (11.000 ha atau 110,06 km2). Penggunaan lahan pertanian merupakan penggunaan lahan terbesar kedua setelah permukiman tertata di Kota Malang. Sumber: https://malangkota.go.id/wp-content/u...

Namun, luasan lahan pertanian di Kota Malang terus menyusut tiap tahun. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, luas lahan pertanian tersisa sekitar 5,6 persen. Luas lahan persawahan yang aktif ditanami padi tinggal 821 hektare.

Sebaliknya, luas tanah di Kota Malang banyak beralih fungsi menjadi kawasan permukiman (rumah pribadi, kos-kosan), industri dan bisnis berupa pabrik dan rumah-toko.

Semoga “wajah ndeso” Merjosari tetap lestari!

-----------------------------------------------------------------------------

VIDEO TERKAIT:

1. Jalan Sehat di Perbatasan Kota Malang
   • Jalan Sehat di Perbatasan Kota Malang  

2. Desa Wisata Jeruk Dau di Malang
   • Desa Wisata Jeruk Dau di Malang  

3. Inilah Titik Nol Sungai Brantas
   • INILAH TITIK NOL SUNGAI BRANTAS I Zer...  

4. Kesejukan Boon Pring Turen
   • Telaga BOON PRING ANDEMAN Berasal dar...  

#KelurahanMerjosari #KerajaanKanjuruhan #KaliMetro

show more

Share/Embed