POHON KEHIDUPAN_SBUPRAK_TNXII09
Brian Arianto Tanuwidjaja Brian Arianto Tanuwidjaja
3.64K subscribers
1,077 views
49

 Published On Feb 25, 2021

NAMA : BRIAN ARIANTO TANUWIDJAJA
KELAS : XII-9
ABSEN : 13
NIS : 188717

BACKSOUND:
KISS THE RAIN - YIRUMA -
RIVER FLOWS IN YOU - YIRUMA -

Perupa yang menjadi acuan saya dalam membuat karya ini adalah Sindoedarsono Sudjojono atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Pak Jhon”. Beliau adalah sosok pertama yang memodernisasi seni rupa Indonesia, salah satunya dalam aliran seni lukisan “Ragam Hias”, seperti yang saya lukis pada kesempatan ini.

Ragam Hias yang saya gunakan pada kesempatan kali ini adalah sebuah aliran seni bentuk dasar hiasan yang umumnya diulang-ulang sehingga menjadi pola dalam suatu karya kerajinan atau kesenian.

Untuk jenis ragam hias yang saya gunakan pada kesempatan kali ini adalah ragam hias flora, yang berarti menggunakan tanaman dan tumbuh-tumbuhan sebagai objeknya, baik itu bagian akar, batang, daun, bunga, maupun buah. Dalam hal ini saya menggunakan ragam hias corak budaya Jawa, yaitu tempat kelahiran saya yang penuh dengan arti, rasa, dan juga makna tentunya.

Tema yang saya gunakan pada kesempatan kali ini adalah tema lingkungan, dengan pesan yang akan dijabarkan lebih detail melalui objek-objek dan warna-warna dalam lukisan ini.

Mulai dari objek, hal yang saya tampilkan disini adalah struktur tumbuhan mulai dari akar, batang, bunga, daun, dan buah. Hal ini menggambarkan struktur sosial kehidupan manusia mulai dari akar yang menopang seluruh tumbuhan yang menggambarkan orang-orang penting yaitu pemerintah, presiden, dan para kepala daerah hingga sampai orang-orang dan rakyat-rakyat biasa. Disini menggambarkan bahwa bencana alam baik itu banjir, tanah longsor, kelaparan dan lainnya, juga COVID-19 memberi dampak kepada semua lapisan masyarakat tanpa memandang status hingga tingkat sosial, jadi sangat penting dibutuhkan adanya pengertian dari setiap individu untuk sadar dan peka terhadap kondisi yang ada.

Warna merah adalah warna yang beraura kuat, memberi arti gairah dan memberi energi untuk menyerukan terlaksananya suatu tindakan. warna merah juga memberi arti sebuah simbol keberanian, kekuatan dan energi, serta melambangkan kegembiraan. Terutama dalam menghadapi peliknya kondisi pandemi Covid-19 ini kita harus selalu senantiasa tegar dan kuat menghadapi segala kondisi yang ada.

Secara umum, warna hijau merujuk arti sebagai alam dan lingkungan. Hijau mewakili tanaman hidup dan pertumbuhan yang berkesinambungan sebagai suatu esensi kehidupan alami. Hal ini merupakan esensi penting dalam lukisan ini, karena semua masalah COVID-19 bermula dari kelalaian manusia dalam menjaga dan merawat lingkungan. Jadi warna hijau mendominasi lukisan ini, bermakna mengingatkan kita manusia untuk selalu peduli pada lingkungan.

Warna orange memberi kesan hangat dan bersemangat serta merupakan simbol dari petualangan, optimisme dalam menghadapi pandemi ini. Masyarakat diharapkan masyarakat selalu berjuang menghadapi cobaan yang ada baik, alam atau COVID-19. Dengan semangat optimisme bahwa ini akan usai, dibarengi dengan usaha-usaha dan niatan dari masing-masing orang, seperti melakukan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker) hingga membuang sampah pada tempatnya.

Arti warna ungu melambangkan pengharapan besar dan aura spiritual, yakni selalu mendekatkan diri kepada Tuhan baik itu dengan cara beribadah ataupun berdoa. Jadi diharapkan dengan adanya bencana yang ada kita bisa semakin percaya akan pertolongan-Nya, yang pasti akan memberikan jalan keluar dari setiap persoalan yang ada termasuk COVID-19 dan kerusakan alam ini.

Warna biru juga mewakili makna kedalaman, kepercayaan, kesetiaan, ketulusan, kebijaksanaan, dapat diandalkan, dan bertanggung jawab, sehingga diharapkan setiap pribadi kita bisa selalu memegang komitmen kita untuk selalu menjaga dan merawat lingkungan di sekitar kita, demi kelangsungan hidup anak cucu kita kelak.

Terakhir, warna kuning memberi arti kehangatan, rasa bahagia, dan ceria, yang bermakna kita juga harus tetap tenang dan gembira walaupun di tengah-tengah masalah yang ada, karena berlarut dalam kesedihan hanya membuat kita susah dan sulit melakukan sesuatu, yang berarti duka hanya berujung pada celaka dan masalah, juga bisa memperkeruh keadaan yang ada.

Jadi bisa disimpulkan melalui lukisan ini, apa yang kita tabur akan kita tuai termasuk perbuatan baik dan buruk kita terhadap hal-hal di sekitar kita, terutama kepada lingkungan. Maka, sayangilah lingkungan di sekitar kalian, mulailah dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Karena walaupun kecil tindakan kalian, tetapi apabila dilakukan secara terus menerus akan besar dampaknya, dan tentunya jangan lupa mengajak orang lain untuk berpartisipasi menjaga dan merawat lingkungan. Ayo peduli dengan lingkungan kita, demi masa depan yang lebih baik. Ingat kalau bukan kita siapa lagi? Sekian, dan terima kasih.

show more

Share/Embed