Published On Jun 22, 2017
Diantara manusia, memang ada orang-orang yang senantiasa mengikuti hawa nafsunya, lalu berkata dengan sesuatu yang tak pernah diajarkan Allah dan Rasul-Nya
Termasuk bagian dari itu, hari-hari ini didengungkan pada kita konsep "semua agama sama", yang bahkan kafir Quraisy saja tak terpikirkan dengan konsep itu dulu kala
Mereka memaksakan konsep pluralisme ini dengan membajak ayat Allah, lalu ditafsirkan sesuka nafsunya, yang seringkali dijadikan dalil ialah QS 2: 62, yang bunyinya
Sesungguhnya kaum beriman, dan kaum Yahudi, dan Nasrani, dan kaum Shabi'in, siapa saja diantara mereka yang beriman pada Allah dan hari akhir, dan beramal salih, maka bagi mereka balasan dari Rabb mereka, dan tidak ada khawatir atas mereka dan tidak pula mereka bersedih
Ayat ini dianggap dalil pluralisme, bahwasanya selain yang beriman, Yahudi, Nasrani, dan Shabi'in pun akan mendapatkan balasan pahala dari Allah sebagaimana Muslim
Jelas ini adalah tafsir sesat dan memaksa, karena bila diamati justru ayat ini penguat, bahwa hanya yang beriman pada Allah saja yang akan mendapatkan kebaikan di akhirat
Ibnu Katsir menuliskan dalam tafsirnya, berkenaan ayat ini, Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa setelah QS 2: 62 ini turun, Allah menurunkan ayat,
Dan sesiapapun yang mencari agama selain Islam, maka tak akan diterima daripadanya, dan dia kelak di akhirat termasuk kaum yang merugi - QS 3: 85
Ibnu Katsir melanjutkan bahwa, "Apa yang dikatakan Ibnu Abbas ini adalah penegasan, bahwa Allah tak menerima satu jalan atau amalan kecuali sesuai syariat Nabi Muhammad"
Dan bila kita lihat QS 2: 62 diatas, Allah sudah menegaskan, bahwa Yahudi, Nasrani dan Shabi'in yang mendapat pahala dari Allah, adalah yang BERIMAN pada Allah
Adapun bila tidak beriman, ya berarti termasuk golongan orang kafir dalam pandangan Islam. Dan mereka yang kafir pada Allah, maka tak ada balasan kebaikan baginya
Semoga Allah menunjuki kita dengan kebaikan, agar kita cukup dengan syariat Rasulullah Muhammad, dan tidak tertipu dengan mereka yang mengajak pada kesesatan