NANOM

Menceritakan tentang masyarakat setempat yang bermata pencaharian sebagai nelayan di pesisir pantai lampung selatan. Akibat manusia yang tidak menjaga lingkungan dengan baik sehingga terjadinya banjir dan kerusakan hutan bakau sehingga masyarakat setempat berinisiatif untuk menangkal arus laut tersebut dengan menanam kembali bakau.
Alasan penggunaan properti jukung dan tudung tuguk (caping) yaitu melambangkan aktivitas masyarakat pesisir pantai sebagai nelayan, properti kedua plastik yaitu melambangkan banjir yang dikarenakan hutan bakau yang rusak,
Properti ketiga bibit bakau karena properti "bakau" dalam bahasa Lampung berfungsi untuk memecah arus laut yang sifatnya merusak dan merugikan masyarakat.
Ide musik awal video suara gambus yang menggambarkan aktivitas masyarakat setempat, kemudian suara seruling, air dan angin menggambarkan suasana di tepi pantai . Suara gamolan menggambarkan suasana menanam bakau dan bagian ending musik menggambarkan suasana hutan bakau yang kembali asri.
Ide kostum bagian kepala dan list baju penari menggunakan motif pucuk rebung yang merupakan hasil tenun khas daerah Lampung yang melambangkan segi kekuatan yang tumbuh didalamnya.

Penari :
Khalidazia Bytha Rayya
Alief An'Nazwa

Pembimbing :
Agnes Suryani S. Pd
Heni Julia Adila S. Pd

Komposer :
Agus wantoro Saputra M. Pd