SIAPA YANG DIPUJA DI PALINGGIH PANUNGGUN KARANG
Yudha Triguna Channel Yudha Triguna Channel
27.7K subscribers
262,921 views
2.9K

 Published On Jan 11, 2023

   • SIAPA YANG DIPUJA DI PALINGGIH PANUNG...  
SIAPA YANG DIPUJA DI PALINGGIH PANUNGGUN KARANG
#Palinggih
#PenunggunKarang
#SangHyangDurgaManikMaya

Istilah palinggih sangat popular dalam masyarakat Hindu Bali, baik yang berdomisili di Bali maupun di luar Bali. Setiap orang yang telah memiliki rumah sendiri menginginkan di dalam areal rumahnya dapat dibangun satu bangunan stana Tuhan dan Bhatara/Bhatari yang disebut Sanggah atau Merajan. Disamping merajan, di areal pekarangan yang ideal juga dibangun satu unit palinggih yang disebut dengan Palinggih Penunggung Karang. Penunggun Karang merupakan salah satu tugu/pelinggih yang dalam kepercayaan umat Hindu Bali sebagai pelindung atau penjaga rumah secara skala (alam terlihat) dan niskala (alam tidak terlihat/gaib). Penunggun Karang dapat ditempatkan dimana saja asal pada posisi “teben” jika yang dianggap “hulu” adalah Sanggah Kemulan. Karena fungsinya sebagai Pecalang, sebaiknya berada dekat pintu gerbang rumah. Jika tidak memungkinkan boleh didirikan di tempat lain asal memenuhi aspek kesucian. Penunggun Karang merupakan stana Dewi Durga dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Durga Manik Maya atau lebih dikenal sebagai Sang Hyang Cili Manik Maya dan sebagai stana Bhatara Kala Raksa, karena beliau berdua dipercaya sebagai penguasa seluruh kekuatan tak kasat mata di Bali. Secara lebih rinci disebutkan: “Ngenanin indik Tugu Karang manut ring tata linggi pastika megenah ring Wayabya utawi Kaja Kauh, genah puniki mapaiketan ring sane kebawos padu raksa utawi manut pamucu ring genah pekaranganne inggih punika: Kaja Kangin kebawos Sri Raksa (pinaka genah genah Sanggah utawi Merajan, ring Geneyan (Kelod Kangin) Aji Raksa (Genah Bale anggen Melajah/ Gedong Pustaka), Kelod Kauh kebawos Ludra Raksa (Genah Dapur, Kandang, Kamar Mandi, Kaja Kauh utawi Wayabya kebawos Kala Raksa (Genah Sumur lan Panunggun Karang). Indik Bentuk pelinggih marupa Tugu maka stana Ida Sang Hyang Durgha Manik manut ring Tutur Gong Besi meraga Kala Raja punika mawinan megenah ring bucu Kaja Kauh. Inggian Upakara pengayat ring Ida inggih punika Ketipat Dampulan Ulam Taluh Bukasem, manut ring Tutur Kanda Pat Sari tan pasastra I Ratu Ngurah Tangkeb Langit dados Dewaning Tugu – Tugune”. Artinya, palinggih Panunggun Karang dibangun di arah Kaja Kauh (Barat Laut) karena berkaitan dengan istilah paduraksa (sudut), yaitu di Timur Laut disebut Sri Raksa tempat dan atau bangunan Sanggah atau Merajan dibangun, di Genewen (Kelod Kangin) atau Tenggara disebut Aji Raksa tempat dibangunnya bale untuk belajar atau Gedung untuk menyimpan Pustaka suci; di Kelod Kauh (Barat Daya) disebut Ludra Raksa areal dibangunnya kendang, dapur, kamar mandi; sementara itu di arah Kaja Kauh atau Wayabya atau Barat Laut disebut Kala Raksa areal untuk sumur dan Palinggih penunggun Karang.

Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada Youtube, juga pada Dharma wacana agama Hindu.

Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe

https://www.youtube.com/channel/UCB5R

Facebook: www.facebook.com/yudhatriguna

Instagram:   / yudhatrigunachannel  

Website: https://www.yudhatriguna.com

show more

Share/Embed