Kelurahan Pasar Muara Tembesi, Kabupaten Batang Hari Jambi, pada 1949 nan silam adalah tempat penyerahan kedaulatan Belanda kepada Indonesia, yang dihadiri langsung Wakil Presiden RI Pertama Dr. Moh. Hatta. Di samping itu, juga merupakan bandar perdagangan yang sangat ramai pada abad ke 18 dan 19. Kelurahan ini tepat berada antara pertemuan dua sungai, yakni Sungai Tembesi dan Sungai Tebo. Pada sekitar 1955 lalu, Sungai Batang Hari meluap dan banjir melanda seluruh Jambi. Oleh karena itu, dinding tebing Sungai Batang Hari, mulai runtuh. Hal ini berlangsung terus menerus, ditambah hantaman arus kuat dari pertemuan dua sungai tersebut, sehinga bandar tersebut membentuk seperti teluk. Pada 1996, dibangunlah turap memakan dana APBN sekitar 1,3 milyar. Setelah 3 bulan, proyek turap tersebut hancur. Sampai sekarang, turap tersebut tak pernah lagi mendapat perhatian dan dibiarkan terbengkalai, sehingga Pasar Muara Tembesi yang merupakan Cagar Budaya sejarah dan tempat awal pemerintahan Jambi, terancam lenyap.